"KEMERDEKAAN"
"Kemerdekaan" karya : restianahatim (naskah puisi reflektif dan satiris) Hahaha, dasar anak muda. Sudah tak punya potensi yang bisa dibanggakan, hanya jadi beban negara. Ahk, sip. Tapi lihat aku aku masih punya mata, tangan, dan media sosial. Suarakan kebenaran, atau biarkan peradaban tenggelam? Kita ini munafik, berpura-pura tak punya hak atas negeri. Lalu, untuk apa hidup sebagai WNI? Ganti saja kartu keluargamu, dan pergilah. Saya? Saya memang tidak punya potensi. Tapi saya punya hak hak untuk bersuara, hak untuk hidup aman dan damai di negeri saya sendiri. Biarpun dikatakan berprestasi, kalau negeriku tak aman, tak nyaman, semua itu sia-sia bila saya memilih diam. Rakyat munafik. Impianku: Singapura. Tapi diri ini terlalu nyaman di negeri merah putih. Hidup tanah air? Ahk, terlambat. Ia sudah mati. Bunganya ada di taman makam pahlawan, yang hanya dikunjungi setiap 17 Agustus katanya hari kemerdekaan. Lagi-lagi munafik. Merdeka tak ada harganya, tuan. Hanya jadi jargon d...